"Ketika kehidupan tidak kamu jalani dengan penuh kesungguhan, maka kamu akan menjalaninya dengan penuh kelemahan."

 "Upayakan apapun dengan baik dan jujur agar mendapat kepercayaan. Karena kepercayaan jauh lebih berharga daripada sekadar pujian." 

Home » , » Kisah Rumah Mistis Bung Karno Kelabui Tentara Belanda

Kisah Rumah Mistis Bung Karno Kelabui Tentara Belanda

DzakyMS, Jakarta - Rumah kediaman KRT Purbodiningrat yang pernah dijadikan rumah tempat pelarian Presiden Sukarno saat agresi militer Belanda I tahun 1947-1948 menyisakan cerita tersendiri.

Rumah yang beralamat di Jalan Patangpuluha Nomor 22 Yogyakarta ini pernah menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia. Ahli waris Amggrita Sallestiani mengatakan rumah yang waktu itu digunakan pelarian Sukarno dari Belanda ini digunakan untuk rapat dan koordinasi pemerintahan.
Rumah Bung Karno di Yogyakarta (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Menurut Amgrita, salah satu paranormal bernama Leo Sumanto pernah menceritakan bahwa rumah yang saat itu dihuni Sukarno pernah tidak terlihat oleh tentara Belanda. Ketika tentara Belanda hendak menangkap Sukarno, mereka heran karena rumah yang dari jauh terlihat ternyata tidak ada.

"Leo Sumanto bilang pas zaman Belanda rumah ini jadi lapangan. Jadi pas pesawat lewat nggak terlihat rumah. Pas di depan rumah juga nggak terlihat ada rumah. Mereka pergi terusan padahal Sukarno ada di situ," ujar Amgrita di Yogyakarta, Senin 11 Agustus 2014.

Ia juga mengisahkan bahwa kejadian hilangnya rumah juga pernah dialami salah satu keluarga. Saat itu keluarga dari luar kota akan berkunjung ke rumah Purbodiningrat, namun ketika sampai di depan rumah, tiba-tiba tempat tinggal tersebut hilang.

"Ada keluarga datang pas depan rumah itu ternyata nggak ada rumahnya. Namun pas balik lagi,  rumah itu terlihat lagi dan dapat masuk," ujar Amgrita

Dia menduga pada saat-saat tertentu kemungkinan rumah KRT Purbodiningrat memang tidak terlihat oleh orang. Namun selama bertempat tinggal di rumah itu, dirinya tidak pernah merasakan keanehan. "Ya mungkin ada waktu tertentu yang rumah itu tidak terlihat ya mungkin," ujarnya.

Amgrita meyakini kondisi rumah saat ini masih kokoh dan tahan gempa. Rumah seluas 4.213 ini dibangun tahun 1938 dan belum pernah dipugar atau diganti

"Kokoh ya, pas gempa cuma genteng melorot dan jatuh kena internit. Itu aja lainnya nggak pernah. Ini luasnya 4.213 meter persegi. Dibangun 1938 semuanya masih asli termasuk lantai. "Sekitar tahun 1938 baru jadi tapi ini kokoh loh. Cuma gempa itu melorot gentengnya dan semuanya masih asli."

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014. RASA MURASA - All Rights Reserved | Preceptor by Madhie.Com
Support : MD Web Solution | RumahKoloni.com
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger